Assalamu’alaikum..wr wb..Apa kabar Engkau disana? Lama sudah kita tidak berbincang, berbincang di tengah malam dimana engkau selalu membangunkan aku ketika aku minta untuk di bangunkan.
Rindu, ya sangat rindu ketika aku bisa bercerita apa saja padamu, tapi kenapa aku tak bisa melakukannya lagi akhir-akhir ini. Aku tau aku tak pantas mengeluh, tapi aku bukan malaikat, yang di beri seribu kekuatan untuk tetap kuat. Aku memang di ciptakan lemah walaupun aku tau yang mencipta terus mengajarkanku untuk kuat. Yaa.. Aku rindu saat aku bisa bercerita apa saja padamu, saat itu hanya engkau yang terus dan terus mendengarkan apa yang aku ceritakan, bahkan engkau mengerti isi hatiku. Tapi apa yang aku lakukan sekarang, hmm hanya sebagian kecil yang aku ceritakan padamu.
Marah kah engkau padaku..? marahkah engkau karena aku lebih memilih bercerita banyak pada yang lain? padahal hanya kamu yang paling sabar dan mendengar semua, sedangkan yang lain kadang mengeluh. Bahkan memang hanya kamu yang mampu menjaga semua rahasiaku, aku sendiri saja tak sanggup. Marahkah engkau karena aku tak lagi menemuimu saat tengah malam? Jangankan bangun, kadang tertidur saja pun belum. Dan aku pun tak mengerti mengapa.
Hm… Engkau tau aku tetap terus menunggu jawabanmu, tapi setelah engkau jawab pertanyaanku mengapa bagi aku sulit sekali mengerti jawabanmu setelah itu. Sempit kah hatiku? Atau pertanyaanku yang terlalu luas dan umum sehingga jawabamu pun engkau putar-putar kesana kemari seolah-olah menyuruhku untuk lebih berpikir keras. Hmm..apa mungkin aku yang terlalu malas untuk berpikir? Padahal rambut ini tlah menjadi korban akan hal-hal yang terus aku pikirkan. Apa mungkin karena hal-hal itu tak penting? Tapi mengapa hati ku terus berkata itu penting.
Hm..Engkau pun tetap terus perhatian padaku bahkan di saat ketika aku melupakanmu, dan kini aku pun masi banyak meminta perhatianmu. Tanpa alasan yang tepat. Pantaskah aku mendapatkan kembali perhatian darimu..?
Hm..di depanmu lah aku benar-benar bisa menangis sejujur-jujurnya. Tanpa malu karena hanya di depan mu aku nyaman. Tapi kenapa sekarang menjadi begitu mudah air mata ini terbuang begitu saja…?
Masikah mau mendengarkan ku? Ya.., aku tau jawabanmu. Karena memang hanya engkau yang masi terus setia untuk ku. Aku bisa kuat, aku bisa tabah, itu karena engkau. Teruslah bersamaku. Aku mohon… , walaupun aku hanya makhluk yang sering lupa di saat bahagia itu datang, walaupun aku terus lemah padahal engkau berkali-kali mengajarkan ku untuk berdiri, aku tetap “bukan siapa-siapa”. Tapi aku mohon teruslah bersamaku…ya Allah..teruslah Engkau bersamaku, aku mohon…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar